Fungsi Oli Pelumas Pada Mesin Alat Berat


Fungsi Oli Pelumas Pada Mesin Alat Berat






1.  1.  Fungsi Oli Pelumas Secara Umum             

4   Sebagai Pelumas    

Oli melumasi bagian - bagian part yang saling bergesekan guna mengurangi keausan inner part pada komponen.       

4   Sebagai Penyekat   

Selain melumasi oli juga bisa menjadi penyekat contohnya pada ring piston dan liner untuk mecegah kebocoran kompressi.

4   Sebagai Pendingin  

Oli mendinginkan inner part dengan cara menyalurkan panas ke block komponen ke udara luar, sehingga mengurangi panas berlebih pada inner part.   

4   Sebagai Bantalan 

Oli diguakan pada trust bearing pada rod piston dengan crack shaft, oli ada di celah bearing guna sebagai bantalan.              

4   Sebagai Anti Karat 

Inner part yang dilapisi dengan oli, memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan dengan part yang tidak dilapisi dengan oli. hal itu guna melindungi part dari air sehingga besi tidak korosif. karena sifat oli yang dapat memisahkan diri dari air.

4   Sebagai Pembersih   

Pembersih dalam hal ini yaitu mengankut gram - gram hasil dari part yang saling bersekan menuju ke oil pan. sehingga mengurangi gram menumpuk pada hole pelumasan yang dapat mengakibatkan kebuntuan pelumasan.  

4   Sebagai Pemindah Tenaga  

Oli sebagai pemindah tenaga dapat kita jumpai pada mesin yang menggunakan system hydraulic, seperti cylinder, jack botol dan alat-alat industri dll. karena sifat liquid yang tidak bisa di kompressi sehingga sangat cocok digunakan sebagai pemindah tenaga.

2. Jenis Oli                  

4  Oli Hydraulic 

4  Oli  Engine      

4  Oli Gear

4  Oli Automatic Transmission Fluid (ATF)

4  Oli Brake

 

3. Klasifikasi Oil

Viscosity grade merupakan angka yang menunjukkan tingkat kekentalan pelumas, berikut ini standard kekentalan oli yang dikeluarkan oleh beberapa badan international sebagai acuan standard kekentalan pelumas :

🔰 Oli Hydraulic  : ISO (International Standardixation Organization) ISO VG - 32 s/d ISO VG - 1500

🔰 Oli Engine          : API (American Petroleum Institute

  • Diesel Engine     : CA, CB, CC, CD, CE, CF, CI / ⁰API SAE 10 - 50
  • Gasoline Engine : SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SI dan SJ

🔰 Oli Gear            : AGMA (American Gear Manufacturing Association) dengan skala GL-1 s/d GL-8A (SAE 60-250)

🔰 SAE (Society Of Automatic Engineers) dengan skala SAE 10, SAE 20, SAE 30, SAE 40, SAE 15W-40 dst.

Keterangan Klas Oli Engine :
  1. CA : Banyak digunakan pada engine gasolin dan diesel natural aspiration ( non turbo ) yang menggunakan kadar sulfur yang rendah.
  2. CB : Diaplikasikan pada gasolin dan diesel natural aspiration yang menggunakan fuel dengan kadar sulfur lebih tinggi. Klas oli ini lebih tahan pada corrosi pada bearing dan timbulnya deposit pada temperature tinggi.
  3. CC : Diplikasikan pada engine diesel supercharger low output dan engine gasolin beban tinggi. digunakan pada truck, tractor pertanian, mesin industri dan mesin kontruksi. Klas oli ini memiliki sifat anti korosi.
  4. CD : Diaplikasikan untuk engine diesel supercharger putaran tinggi dan high output. Klas oli ini memiliki sifat anti-fraction, nati-korosi serta anti-deposi. Engine menggunakan fuel dengan kadar sulfur yang tinggi.
  5. CE : Diaplkasikan pada engine diesel supercharger heavy duty yang diproduksi mulai tahun 1983. Bisa dipakai untuk engine putaran rendah dan tinggi serta beban tinggi. Klas oli ini memiliki anti-deposi dan sludge serta memperbaikki oli consumtion yang sifatnya lebih baik dari pada klas CD.
  6. CF-4 : Diaplikasikan pada engine 4 langkah, serta dapat digunakan sebagai pengganti klas CC, CD, CE dan cocok untul heavy-duty truck. Klas ini mempunyai fungsi control oli consuption dan anti-piston-deposit.

4. VISCOCITY INDEX

Adalah angka yang menunjukkan kestabilan kekentalan oli terhadap perubahan temperature. Pengaruh panas atau temperature dapat merubah kekentalan oli sehingga oli akan menjadi encer akibat panas.

Berdasarkan Viscocity indexnya oli dikelompokkan menjadi 4 golongan antara lain :
1. Rendah            : nilai viskositas indexnya 1 - 29
2. Sedang             : nilai viskositas indexnya 30 - 79
3. Tinggi              : nilai viskositas indexnya 80 - 100
4. Sangat Tinggi : nilai vickositas indexnya diatas 100 

Contoh berikut menunjukkan oli degan viscositas grade yang sama tetapi vicositas indexnya berbeda :

Nama Oli      No SAE  Viskositas Index  Viskositas Cenematic 40⁰C  Viskositas kin 100⁰C
⏩Mesran B-30        30                103                         91 cST                                 10.79 cST
Mesran 30            30                107                         98 cST                                 11.63 cST

Jadi Nomer SAE mununjukkan viskositas grade yang telah dikeluarkan oleh SAE itu sendiri. Pada oli Mesran 30 mempunyai viscosity index lebih tinggi dibandingkan oli Mesran B-30. Hal itu dikarenkan Mesran B-30 memiki ketahanan temperature yang lebih baik dibandingkan oli Mesran 30.

Pelumas yang akan digunakan pada mesin haruslah mempunyai spesifikasi yang direkomendasikan oleh prabrikan. agar mesin dapat bekerja secara maksimal dengan cost perbaikkan yang sedikit dan umur yang panjang.


















Komentar