Penyebab Oli Mesin Terkontaminasi Oleh Air Pendingin / Coolant
PANDUAN ANALISA PAP
OLI MESIN TERKONTAMINASI COOLANT
Adanya air didalam engine mengindikasikan terjadinya kontaminasi dari luar yaitu karena kondensasi embun atau kebocoran air pendingin. Kontaminasi air dalam pelumas dapat mempercepat terjadinya oksidasi ( karat )pada komponen. Air dapat diperiksa dengan alat absorpsi infra merah atau dengan tatrasi. Air biasanya dilaporkan dalam % Volume atau bagian perjuta ( part per milion by wight ).
SEBAB
- Kebocoran pada gasket / o-ring
- Oli sudah terkontaminasi air sejak dari baru
- Penyimpanan oli baru kurang baik
- Cylinder head crack
- Oil cooler bocor
- Hasil dari pembakaran
- Cylinder liner crack
- Unit beroperasi dibawah temperature kerja
- Cuaca / pengembunan
- Viscositas oli tinggi
- Terjadinya karat
- Engine over heat
- Pelumasa yang tidak baik
- Pembentkan asam yang berlebihan
- Mengurangi daya tahan additive pada oli
- Memperpendek umur engine
SOLUSI
- Melihat gas buang apakah abu-abu keputihan
- Melakukan retorque bolt cylinder head
- Check gasket cylinder head apakah ada kebocoran
- Check keretakan cyinder head bila quantity mix coolant banyak
- Check kebocoran pada Oil cooler, gasket dan o-ring
- Check kembali sumber kemungkinan air masuk dari luar
- Evaluasi kondisi operasi
- Ganti oil filter
TERKONTAMINASI DENGAN SOLAR
Pengenceran adalah penyebab utama dari penurunan viscositas dalam suatu pelumas yang umum dipakai dalam mesin konstruksi. Penurunan viskositas pelumas yang terus menerus dapat mengakibatkan keausan berlebih pada inner part dan memperpendek umur mesin itu sendiri. Fuel (bahan bakar) pada pelumas biasanya ditentukan oleh gas chromatrogapy dan dilihat dalam % Volume. Juga dapat ditentukan oleh titik nyala (Flash point).
SEBAB
- Perbandingan campuran antara Udara dan Fuel tidak sesuai.
- Engine sering hidup dalam kondisi idling dengan waktu yang lama.
- Pada saat awal operasi engine tidak dikondisikan hingga mencapai suhu kerjanya akan tetapi langsung digunakan.
- Ujung pada Nozzel rusak dan menetes.
- Kebocoran pada FIP, Suplay pump atau sistem line fuel yang berhubungan dengan fuel.
- Kerusakan pada Cylinder Head sehingga membuat line oli dan fuel bercampur.
- Pembakaran yang tidak sempurna karena timing injection tidak tepat.
- Kebocoran pada O-ring injector fuel.
AKIBAT
- Mengurangi daya pelumas sehingga gesekan antara dua metal menjadi lebih cepat.
- Oil pressure menurun.
- Life time engine menjadi lebih cepat.
- Biaya operasional yang lebih tinggi.
- Oli menjadi lebih encer.
- Peforma engine menurun.
- Mengurangi ketahanan addictive.
SOLUSI
- Check adanya kebocoran pada Ring Piston, Fuel line, Fuel galery, O-ring Injector, Fuel pump dll.
- Analisa kondisi cara pengoperasian operator.
- Hindari engine berputar pada kondisi idling dalam waktu lama.
- Ganti Oli dan Filter secara berkala atau di percepat.
- Repair atau Replace part yang sudah di indiaksi keausan berlebih.
- Check kembali kualitas fuel yang digunakan.
JUMLAH FUEL SHOOT/ARANG MENINGKAT
Untuk mengetahui efesiensi pembakaran pada engine dapat dilihat dari jumlah jelaga/ fuel shoot pada oli pelumas mesin disel. Kenaikkan jumlah jelaga pada oli pelumas bisa disebabkan karena udara masuk yang kurang / tersumbat (air intake).
Jelaga umumnya di record dengan satu angkanumerik atau ukuran absorpsi atau dalam % transmisi cahaya.
SEBAB
- Perbandingan antara bahan bakar (fuel) dengan udara tidak tepat.
- Kualitas solar yang kurang baik.
- Pengetelan pada injektor atau FIP kurang tepat.
- Air Cleaner (Filter Udara) mengalami kebuntuan.
- Tekanan kompresi pada ruang bakar yang rendah.
- Kerusakan pada impeler turbo.
- Keausan pada ring piston.
AKIBAT
- Peforma engine yang menurun.
- Konsumsi bahan bakar (fuel) yang boros.
- Terjadi endapan kotoran / lumpur pada case oli engine.
- Life time oli yang rendah sehingga mempercepat penggantian oli dan membuat biaya operasional menjadi mahal.
- Menyebabkan oil filter buntu.
- Membuat terjadinya lak.
SOLUSI
- Pastikan kenbali injector dan nozzle berfungsi dengan baik.
- Check kebuntuan air cleaner / filter udara secara berkala.
- Lakukan penggantian oli dan filter secara berkala.
- Evaluasi penggantian oli engine.
- Hindari engine berputar pada kondisi idle dalam waktu yang lama.
- Analisa kondisi pengoperasian oleh operator dan lakukan trainning bila diperlukan.
Komentar
Posting Komentar
Komentar Dengan Bijak