Cara Kerja Pompa Hidrolik Alat Berat dan Diagramnya
CARA KERJA POMPA
Cara kerja pompa hidrolik adalah degan cara mengubah tenaga mekanikal menjadi tenaga hydrolis dengan memanfaatkan oli sebagai media penyalur tenaga. Banyak sekali klasifikasi type pompa hyraulic antara lain sebagai berikut :
π°BERDASARKAN KAPASITAS PUMP
- Non - Positive Displacement adalah pompa yang bekerja dengan cara mengambil cairan kemudian mendorongnya dan mempunyai internal lingkage (kebocoran dalam) yang besar. Perubahan pada tekanan akan berpengaruh besar terhadap kapasitasnya. Contoh salah satunya adalah kincir air.
- Positive Displacement adalah pompa yang bekerja dengan cara mendorong atau memindahkan ciaran, tetapi pompa ini juga memiliki ruang yang berfungsi sebagai seal agar cairan itu tidak kembali dan memiliki internal leakage kecil. Sehingga perubahan tekanan berpengaruh kecil terhadap kapasitasnya.
- Axial Piston Pump
- Radial Piston Pump
- Fixed Displacement Pump adalah pompa yang setiap putaran pompa dapat menghasilkan volume oli yang sama dan tidak dapat dirubah - rubah sesuai kebutuhan attachement yang digunakan. (Output delivery tetap)
- Variable Dispacement Pump adalah pompa yang volume oli yang dihasilkan setiap putaran pompa bisa divariasikan sesuai dengan kebutuhan attachement yang digunakkan. (Output delivery tidak tetap)
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai salah satu tipe pompa hidrolik yaitu Variable Displacement Pump.
Pada pompa tipe Variable Displacement Pump oli yang dikeluarkan akan berubah - ubah menyesuaikan dengan kebutuhan beban pada attachement yang digunakan. Sehingga respon dan pergerakan attachement bisa lebih baik atau proposional sesuai dengan keinginan operator. Alat kan lebih responsif dan efektifitas kerja alat berat akan meningkat.
Aliran oli proposional dengan drive speed dan displacement. Dengan adanya penyetelan posisi swash plate secara bertahap pada flow oli yang dikeluarkan.π°STRUKTUR KOMPONEN POMPA
Variable Displacement Pump menggunakan swash plate tipe untuk menggerakkan mekanisme pistonnya. Pergerakan sudut swash plate di kontrol melalui LS signal (pressure) dari beban attachemet. Berikut Port yang ada pada pompa variabel :
- S = Suction Port
- B = Pressure Port
- L = Drain Port
- X = Pilot Port
- 1 = Pressure Controller
- 2 = Flow Controller
- Counter piston
- Pistons
- Plate spring menahan plate pada sudut maximum (full output) Jika regulating unit tidak melakukan pergerakan.
- Swash plate
- Control piston
- Control unit
- Flow controller
- Pressure controller
Fungsi Regulator adalah untuk mengatur pressure dan flow pada pompa secara otomatis sesuai dengan kebutuhan beban kerja attachement. Pada line B1 adalah menerima pressure control dari sistem dan akan menekan plunger piston ke samping. Kemudian oli akan melewati line A untuk mengatur sudut pada swash plate untuk merubah flow oli pada piston. Sedangkan line T berasal dari rumah pompa dan terhubung dengan line drain ke tangki hidrolik.
Komentar
Posting Komentar
Komentar Dengan Bijak