Komponen Electrical Alat Berat (Exavator,Motor Grader,Dozer,Drilling,WaterPump dll)

 Komponen Electrical Alat Berat


Merupakan komponen-komponen yang menjadi kesatuan dalam rangkaian kelistrikan alat berat sehingga suatu rangkain dapat berjalan dengan baik dan aman. Berikut ini adalah komponen-komponen electrical alat berat yang umum digunakan antara lain :

  1. SWITCH
  2. PELINDUNG RANGKAIAN KELISTRIKAN
  3. BATTERAY
  4. RELAY
  5. BATTERAY RELAY
  6. WIRING HARNESS
  7. CONNECTOR TERMINAL
  8. SELENOID
  9. SENSOR
  10. CONTROLLER (ECM)
  11. STARTING MOTOR
  12. ALTERNATOR


1. SWITCH

Switch adalah suatu perangkat untuk menyambung dan memutus jalur rangkaian arus listrik. Umumnya switch di tempatkan antara dua kabel atau lebih. Banyak sekali macam-macam tipe swicth yang umum dipakai antara lain :

  1. Type Single-Pole Single-Trow (SPST)
  2. Type Single-Pole Double-Trow (SPDT)
  3. Type Double-Pole Single-Trow (DPST)
  4. Type Double-Pole Dowble-Trow (DPDT)


Note
  1. POLE adalah banyaknya kontak yang dimiliki oleh sebuah switch.
  2. TROW adalah banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah kontak

Banyak cara untuk mengoperasikan suatu switch, pada gambar diatas merupakan switch yang diopersiakan secara mekanis dengan tuas atau tombol. Terkadang switch di hubungkan dalam kondisi selalu terbuka atau menutup. Switch jenis lain yang juga digerakkan secara mekanis antara lain :

  • Limit Switch
  • Pressure Switch

Kontak pada jenis ini di buka atau ditutup melalui cara-eksternal, misalnya tuas yang menggerakkan limit switch atau digerakkan dengan tekanan. Berikut ini adalah jenis switch yang dipakai pada mesin-mesin caterpillar antara lain :

  1. Toggle
  2. Rotary
  3. Rocker
  4. Puss-on
  5. Pressure
  6. Magnetic
  7. Key-start
  8. Limit
  9. Cut-off


Ada beberapa tipe switch lebih rumit dalam sistem kerjanya. Pada mesin-mesin caterpillar juga menggunakan switch magnetic untuk mengukur signal kecepatan atau switch yang terdiri dari komponen electric internal, contohnya transistor guna menghidupkan dan mematikan signal jarak jauh (Remote signal). Contoh lainnya yaitu : 

A. SWITCH KEY-START



Jenis switch ini dapat mengontrol fungsi yang berbeda-beda secara bersama-sama, Misalnya sebagai posisi accesoris (ACC), posisi pengoprasian (ON), posisi menyalakan (ST), dan posisi mati (OFF). 

B. EMERGENCY STOP
Jenis Switch ini digunakan sebagai safety apabila ada kerusakan yang harus mematikan mesin secara mendadak dengan cara menekan tombol merah pada switch apabila operator meninggalkan ruang cabin. Switch ini dipasang di luar kabin dan umumnya ditempatkan pada jalur + (positif) menuju arah terminal (B) "STARTING KEY SWITCH" untuk memutus arus ke "BATTERAY RELAY" agar semua kelistrikan pada mesin mati.

C. CLIPSAL


Switch ini berfungsi untuk memutuskan arus dari "STRARTING KEY SWITCH" menuju ke "STARTING RELAY". Hal itu bertujuan agar mesin tidak dapat di "START" apabila teknisi sedang melakukan perbaikkan.



2. PELINDUNG RANGKAIAN KELISTRIKAN

Komponen Fuse dan Fusible Link adalah pelindung rangkain yang berfungsi sebagai safety device saat terjadi arus berlebih pada rangkaian kelistrikan mesin, arus berlebihan inilah yang dapat menimbulkan panas. pelindung rangakain ini akan membuka agar tidak terjadi kerusakan dan kebakaran pada komponen akibat short pada sistem rangkaian.

Fuse dan Circuit breaker dapat berfungsi membantu mendiagnosa masalah yang terjadi pada rangkaian. Apabila Fuse atau CB membuka secara berulang, maka dapat dimungkinkan terjadi masalah listrik yang serius dan harus segera di perbaikki. Komponen pelindung rangkaian pada komponen electrical alat berat antara lain :

A. FUSE 


Fuse (Sekering) adalah komponen pelindung utama yang sering digunakan. Fuse dibuat dari potongan logam atau kabel tipis didalam holder yang terbuat dari kaca atau plastik. Apabila terjadi arus lebih tinggi dari kepasitasnya maka logam akan meleleh dan membuka rangkaian. Fuse harus diganti bila sudah meleleh/terbakar.



Fuse diklasifikasikan berdasarkan besarnya ampre yang dapat dialirkan. Pada fuse dengan bodi plastik di buat dengan warna yang berbeda - beda sedangkan pada fuse tabung di cap pada bagian atasnya.



B. FUSIBLE LINK

Fusible link adalah bagian pendek dari kabel yang di isolasi dimana size kabel yang dipakai lebih kecil dari kabel rangkaian utama. Apabila ada kelebihan arus maka kabel Fusible link akan meleleh. Fusible link umum digunakan pada rangakaian utama dari terminal + batteray. Apabila kedua ujung Fusible link meleleh dan ditarik seperti karet gelang maka dapat menandakan bahwa kabel fusible link telah putus. Karena isolasi pada fusible link lebih tebal dari pada kabel rangkaian utama, setelah putus kabel akan tetap lengket pada isolasinya.


C. CIRCUIT BREAKER (CB)


Fungsi circuit breaker hampir sama dengan Fuse yaitu sebagai alat pengaman  suatu rangkaian listrik untuk membatasi arus berlebih (over current) yang dapat menimbulkan kerusakan pada komponen dan sistem electrik dari bahaya terbakar. Berbeda dengan Fuse, Circuit breaker dapat digunakan kembali bila putus.

🔰 Ada 2 macam Circuit Breaker yang umum digunakan yaitu :
  1. Circuit Breaker arus AC
  2. Circuit Breaker arus DC
🔰 Jenis-jenis Circuit breaker menurut system kerjanya antara lain :
🔰Manual Reset - Mekanikal
🔰Automatic Reset - Mekanikal



🔰Automatic Resetting Solid State - PTC


3. BATTERAY


Batteray berfungsi sebagai sumber tenaga listrik utama yang digunakan untuk menyuplay arus listrik ke semua komponen kelistrikan mesin. Batteray sebagai wadah dimana terjadinya reaksi kimia yang dapat dirubah menjadi energi listrik. Batteray juga menjadi media penyimpan tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator.

4. RELAY

Relay merupakan komponen electronik yang berfungsi sebagai sakelar magnetik untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dengan menggunakan kemagnetan atau semi konduktor. Berdasarkan jenis arusnya relay dibedakan menjadi :
  1. Relay AC
  2. Relay DC
Pada relay yang kerjanya dengan menggunakan kemagnetan menggunakan komponen berupa :
1. COIL
Adalah lilitan kawat yang berfungsi menghasilkan kemagnetan.

2. CONTACTOR
Adalah plat tipis yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutus sambungan.

Berdasarkan cara kerjanya relay dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Normaly Open (NO)
Adalah relay yang kondisi kontaktornya selalu terbuka dan akan tertutup ketika energized (ON).
2. Normaly Close (NC)
Adalah relay yang kondisi kontaktornya selalu tertutup dan akan terbuka ketika energize (ON)
5. BATTERAY RELAY



Batteray relay berfungsi untuk menghubungkan  (+) batteray ke semua sistem utama elektrik pada mesin. Karena juga merupakan jenis relay aktifasinya juga dengan magnetik. 



Pada saat kunci kontak di putar ke posisi ON, maka arus listrik akan menuju ke terminal (BR) pada relay. Apabila terjadi kerusakan pada komponen ini, maka seluruh sistem elektrik pada mesin tidak akan berfungsi.

6. WIRING HARNESS



Wiring harnes adalah kumpulan dari beberapa kabel yang diikat menjadi satu yang berfungsi menghubungkan antara komponen-komponen electrical alat berat pada sebuah rangkaian yang bekerja sesuai fungsinya. Komponen tersebut meliputi panel display, rangkaian lampu kerja, rangkaian sensor-sensor, rangkaian starting dan charging. Diameter kabel yang dipakai disesuaikan dengan kebutuhan besarnya arus yang mengalir pada masing-masing rangkaian. Tedapat juga lebih dari satu warna kabel dan nomer kabel yang berguna mempermudah dalam menulusuri jalur kabel bila terjadi kerusakan.


7. CONNECTOR TERMINAL

Dalam rangakaian electrik mesin penyambungan (connecting) kabel sangatlah penting sekali. Apabila dalam melakukan penyambungan terjadi kesalahan maka dapat mengakibatkan kerusakan pada instrumen rangakain lainnya dan terjadi kebakaran karena short akibat arus berlebih.



🔰 Deutch Terminal


Terminal ini sudah sangat umum digunakan dalam penyambungan koneksi kelistrikan pada kendaraan ringan, Bus, Alat berat (Komatsu, caterpillar, volvo dll) dan mesin industri. 
Kelebihan menggunakan Connector Deutch DT series antara lain : 
  • DT series dilengkapi dengan seal rubber yang berfungsi mencegah air dan kotoran masuk ke dalam conector.
  • Pada setiap koneksi dilengkapi dengan PIN yang menjamin 100 % terhubung dengan baik.
  • Banyak Varian model DT yang dapat di aplikasikan pada rangkaian electrik, sehingga meninimalkan terjadinya kesalahan sambungan.
  • Pada unit Komatsu dan Caterpillar sudah lama menggunakan Conector ini di rangkaian utama kelistrikannya. 

8. SELENOID

Selenoid adalah kumparan yang dibentuk dari kabel kecil yang dililitkan secara rapat. Prinsip kerja selenoid yaitu mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Selenoid digunakan sebagai penggerak spool dan banyak diterapkan pada control valve hydraulic maupun pneumatic.


9. SENSOR




Merupakan komponen sistem control yang berfungsi sebagai alat indera untuk mendeteksi/ mengukur suatu kondisi proses dengan cara merubah variasi mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan signal arus listrik yang akan di kirim ke ECM sebagai informasi yang akan diolah lebih lanjut. Jenis - jenis sensor yang umum digunakan pada alat berat antara lain : 

1. Sensor Proximity
  • Flush
  • Non - Flush
2. Sensor Cahaya
3. Sensor Tekanan
4. Sensor Temperature
5. Sensor Suara
6. Sensor Magnet
7. Sensor Gerak
8. Sensor Kecepatan
9. Sensor Level


10. CONTROLER (ECM)




Berfungsi untuk menerima dan mengolah data informasi electronik dari semua sensor, kemudian digunakan untuk mengontrol actuator yang berhubungan dengannya. 

Siklus Proses Informasi pada ECM yaitu :

🔰DATA INPUT   ➤   DATA PROCESSING   ➤   DATA OUTPUT


11. STARTING MOTOR



Berfungsi merubah energi listrik menjadi energi mekanik gerak putar dengan torsi yang besar untuk menghidupkan engine dengan cara memutar flywheel.

12. ALTERNATOR


Berfungsi merubah energi putar (mekanis) engine menjadi energi listrik yang kemudian digunakan untuk mengisi daya batteray pada mesin dan menyuplay arus listrik menuju ke komponen-komponen electrical lainnya. 








Komentar