Komponen Autolube System Alat Berat : Fungsi dan Diagramnya

 Komponen Autolube System Alat Berat



Autolube System adalah sistem pelumasan otomatis yang dibuat untuk melumasi bushing dan pin pada komponen yang terus bergerak secara continue sehingga mengurangi keausan komponen yang lebih cepat.

Komponen attachement pada alat berat tidak bisa lepas dari kontak / gesekan dengan komponen lainnya, hal ini membuat keausan lebih cepat pada komponen tersebut. Sehingga perlu dilakukan usaha pencegahan / preventive dengan cara memberikan pelumasan untuk mengurangi keausan.

🔰 Tujuan pemasangan Autolube system antara lain : 
  1. Mengurangi ke ausan busing dan pin akibat beban kerja yang tinggi.
  2. Mengurangi down time pekerjaan penggantian busing dan pin akibat jammed.
  3. Mengurangi cost penyediaan part akibat keausan part yang lebih cepat.
  4. Ketersediaan alat kerja lebih tinggi.
🔰 Media Penggerak Autolube System :
  • Pneumatic (udara)
  • Hydroulic 
  • Electrik 
  • Reaksi Kimia
🔰Controller yang digunakkan pada autolube system antara lain : 
  • G2 Pulse Lubrication Controller
  • Auto Lubrication Timer

Berikut ini adalah komponen - komponen utama pada autolube system antara lain yaitu : 

1. Hyidrolically Powered Reciprocating Cylinder and Pump

Spesifikasi Pump : 

  • Pressure Ratio : 16 : 1

*Catatan : Secara teori pressure ratio dari pump 16:1, Hal ini tergantung pada pengaplikasian dan variasi gesekan.
  • Hydroulic Supplay Pressure (Input) : 300 - 3000 PSI (2.1 - 20.1 Mpa).
  • Input Flow (when pumping) : 1.0 gpm (3.8 l/min).
  • Maximum Hydroulic Temperature : 210°F (98.8°C).
  • Maximum Ouput Pressure : Not to Exceed 3500 PSI (24.1 Mpa).
  • Out Put Flow : 11 cu. in/min (180 cc/min)
  • Operating Ambient Temperature : -40°F - 135°F (-40°C - 57.7°C).
  • Seal                               :  Buna-N
  • Filtration Required : 10 Micron (Hydroulic Supplay) 24 VDC Power source.

2. Combination Valve Body

➤  Seleniod Valve 24 VDC (SV1 dan SV2) berfugsi untuk mengontrol hydroulic pump selenoid. Selenoid Valve SV1 berfungsi untuk mengontrol grease yang menuju ke Pressure Reducing Valve dan vent valve. sedangkan Selenoid Valve SV2 berfungsi untuk mengarahkan pressure oli menuju ke hydroulic pump cylinder yang memfungsikan grease pump.

➤  Cylinder Pressure Gauge berfungsi menunjukkan tekanan dari grease pada range kerja dari hydroulic pump cylinder setelah melewati pressure reducing valve.

➤  Pressure Reducing Valve berfungsi sebagai penurun pressure pada range kerja dari hydroulic pump cylinder. Valve ini mempunyai setting pabrikan pada maksimum pressure 300 PSI (2069 kPa) dan bisa dimungkinkan untuk di set lebih rendah.

➤  Orifice Fitting Assembly berfungsi untuk mengukur tekanan hydroulic dari pressure reducing valve yang menuju bagian atas dari vent valve assy (hal ini memungkinkan vent valve untuk bekerja stabil tandapa hentakan). Fitting ini dipasang pada bagian samping dari valve body dan dihubungkan dengan hose 1/4 inch yang berpressure tinggi pada bagian atas dari Valve Assy.  

3. Pump Circle Timer / Flasher

Berfungsi diletakkan di dekat SV2 yang menghasilkan signal pulsa yang digunakan untuk "ON" dan "OFF" dari selenoid valve SV2 aktive untuk menghasilkan gerakan naik - turun pada grease pump. Pump Circle timer juga sering disebut "Flasher" karena didalamnnya terdapat LED yang menyala ketika ada signal ke Selenoid Valve SV1.

4. Grease Recervoir

Berfungsi sebagai tempat untuk menampung grease. Revervoir ini memiliki kapasitas 7,7 gal. atau 60 lbs (27 kg) grease.

5. Vent Valve

Berfungsi untuk menutup pressure dari hyroulic pump cylinder yang menuju kembali ke grease tank pada saat hydroulic pump cylinder bekerja. Ketika pressure dari pump terputus dan vent valve terbuka grease yang menuju injector akan di realese ke grease tank, sehingga pressure ke injector drop menjadi  0 dan injector kembali mengisi untuk langkah berikutnya pada lubricating system.

6. G2 Pulse Lubricating Controller (24 VDC Solid State System Timer)

Berfungsi mengontrol seberapa lama waktu "ON" dan "OFF" dari selenoid valve SV2 aktive untuk menghidupkan grease pump. Timer ini ditempatkan di dalam cabin operator untuk menjag temperture kerjanya tetap stabil. 

🔰Set Up : 

  • Setting PAUSE berfungsi mengatur interval berapa lama waktu pompa akan bekerja lagi.
  • Setting RUN berfungsi mengatur waktu lamanya aktif pompa grease bekerja.
  • Setting PRESSURE berfungsi mengatur berapa waktu grease pump bekerja untuk mencapai setting pressurenya. Apabila tidak tercapai maka akan muncul "FOULT".
🔰Penyebab Eror Foult pada G2 Timer Controller autolube antara lain : 
  1. Grease Habis : hal ini ditunjukkan dengan level led menyala dan level switch berkontak close selama proses Run lebih dari 4 detik.
  2. Batas Waktu Siklus Run telah lewat : ditunjukkan dengan pressure led menyala, hal ini disebabkan karena pressure switch grease tidak berkontak close dalam periode yang telah di setting pada Time pressure.
  3. Pressure Foult : ditunjukkan dengan berkedipnya led pressure. Hal ini disebabkan oleh kontak pressure switch yang belum membuka sampai akhir siklus pouse.

7. Lub Injector

Berfungsi mengatur jumlah aliran grease bertekanan yang menuju ke titik point pelumasan.

8. Safety Unloader Relief Valve

Berfungsi sebagai safety terakhir ketika terdapat kegagalan sistem, sehingga pressure pada sistem mencapai 4000 PSI (27,5 Mpa). Valve ini terpasang pada Vent Valve, dan jika valve ini terbuka maka akan ada grease yang keluar.

9. Pressure Switch

Berfungsi mendeteksi pressure grease diantara pompa dengan injektor line, serta menginformasikan ke Timer Controller bahwa setting pressure telah mencapai 2500 PSI untuk mematikan kerja pompa grease.

Pressure switch ini dapat di setting 1850 - 3500 PSI.

10. 3 Way Valve

Berfungsi membuka dan menutup aliran dari pressure oli ke reciprocating selenid valve pump dan vent valve.


*Note : Valve ini tidak bisa di Adjust.

 *WARNING*

Tekanan pompa tidak boleh melebihi 3500 PSI (24,1 Mpa) karena dapat merusak komponen atau menyebabkan komponen bocor dan pecah. Sehingga dapat menimbulkan kecelakaan yang serius pada personal yang berdekatan dengan komponen.


Autolube Operation System



1. Selama unit beroperasi dengan pompa dalam kondisi standby maka lakukan setting waktu interval pump aktif yaitu 2,5 - 80 menit.

2. Solid state timer akan mengirimkan sinyal 24 VDC menuju ke SV1 agar menyala dan flase timer pada SV2.

3. Setelah SV1 aktif dan valve terbuka maka grease bertekanan akan mengalir ke pressure reducing valve menuju ke SV2.

4. Pressure reducing valve berfungsi untuk menurunkan tekanan dari grease hingga mencapai tekanan kerja untuk pompa hydraulic ( Max Pressure 300 PSI (2069 kPa). Tekanan grease ini juga memberikan sinyal / sensor kepada Vent Valve untuk menutup jalur ke Drain Tank.

5. Setelah tekanan grease di reduce, pressure akan menuju ke SV2. Sehingga setiap SV2 akan bekerja menggerakkan  cylinder hydroulic dimana pompa grease akan bekerja. SV2 akan bekerja "ON" dan "OFF" secara bergantian, hal ini akan merubah gerakan hydroulic cylinder bolak-balik untuk menghasilkan gerakan memompa.

6. Circle timer / flaser berfungsi mengirimkan signal pulsa 1 detik "ON" dan 1 detik "OFF" menuju ke SV2. Selenoid Valve SV2 melangsungkan tekanan oli menuju pump dengan interval waktu 30 kali per menit (30 circle/menit)

7. Dengan tertutupnya Vent Valve maka grease pump akan terus memompa sampai setting pressure maksimum pompa (pompa stall) tercapai sehingga injector akan menyemprotkan grease pada titik yang sudah terpasang untuk dilumasi. 

*WARNING*

Tekanan pompa autolube system for heavy equipment tidak boleh melebihi 3500 PSI (24.1 Mpa) karena dapat merusak komponen atau menyebabkan komponen bocor dan pecah. Sehingga dapat menimbulkan kecelakan yang serius pada personal yang berdekatan dengan komponen.

8. Setelah waktu 7.5 detik maka Solid state timer akan kembali ke posisi tandby lagi, sehingga memutus signal yang menuju ke selenoid valve SV1

9. Dengan terputusnya signal yang menuju ke SV1 maka supplay pressure hydroulic ke pressure reducing valve dan vent valve juga terputus, sehingga vent valve terbuka.

10. Setelah langkah ini pompa akan masuk ke mode standby untuk pelumasan berikutnya dan proses pada system autolube akan terus berulang.


💀❌WARNING AND DANGER💀

  • Jangan melebihi settingan pressure pompa 3500 PSI (24.1 kPa).
  • Jangan mencoba memodifikasi part sytem ini tanpa ijin dari pabrik atau tidak sesuai standard.
  • Pastikan semua sambungan sudah dikencangi sebelum unit dioperasikan.
  • Pastikan baca dan ikuti petunjuk pabrik pelumas dan rekomendasi penggunaan pelumas serta alat pelindung diri.
  • Lakukan perawatan komponen secara berkala dan lakukan penggantian / perbaikkan part yang aus dan rusak.
Peralatan pada autolube system pada alat berat  ini menghasilkan pressure yang tinggi dan waspadalah pada saat mengoperasikan peralatan, kebocoran dari part yang kendor atau rusak dapat menimbulkan pressure yang dapat menembus kulit sehingga menyebabkan cidera serius.

Pemakaian alat pelindung diri sangat penting untuk melindungi dari percikan material ke kulit ataupun mata. Jika terpapar grease yang bertekanan dan masuk kedalam kulit, maka segera hubungi tenaga medis dan jangan dianggap luka biasa. Infokan kepada tenaga medis secara akurat mengenai jenis pelumas yang membuat cidera.



Komentar