Istilah Teknis Pada Hydraulic System Alat Berat dan Simbolnya

 Mengenal Istilah Teknis Pada Hydraulic System Alat Berat




Dalam dunia alat berat istilah-istilah teknis pada hydraulic system sering digunakan untuk mempermudah dalam memahami cara kerja dari sebuah komponen hydraulic. Berikut ini beberapa istilah teknis yang umum dipakai pada sistem hidrolik alat berat yaitu :


1. Work Equipment Speed




Work equipment speed adalah kecepatan gerak dari work equipment (attachement) pada alat berat yang ditentukan oleh banyaknya jumlah flow yang menuju actuator (actuator atau motor hidrolik) dan dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui performa dari hydraulic pump, control valve dan actuator (faktor dari internal lingkage). Pengukuran dilakukan dalam satuan SECON (detik).


2. Hydraulic Drift




Hydraulic drift adalah terjadi kondisi dari penurunan attachement hydraulic pada saat control valve dalam posisi netral dan tanpa digerakkan sama sekali, hail ini disebakan karena keausan berlebihan pada seal piston hydraulic cylinder atau pada spool-housing control valve. Ini membuat internal lingkage pada hydraulic cylinder menjadi lebih besar.


 Apabila terdapat holding pressure pada salah satu sisi cylinder (head atau botom) pada saat attachement menggantung holding pressure tersebut akan bocor, sehingga attachement akan turun dengan sendirinya. Pengukuran hydraulic drift dilakukan pada saat engine mati dan posisi attachement menggantung.


3. Internal Lingkage of  Gear Pump




➤ Backlash 

Adalah internal lingkage yang terjadi pada type hydraulic gear pump pada bidang kontak antara teeth gear drive dan diven gear pada hydraulic gear pump.

➤ Top Clearance 

Adalah  internal lingkage pada type hydraulic gear pump yang disebabkan keausan pada bagian atas housing sisi suction, hal itu karena adanya gaya tekan ke gear oleh pressure pada sisi discharge pump.

➤ Side Clearance 

Adalah internal lingkage yang terjadi pada type gear pump yang disebabkan oleh keausan pada sisi samping gear dengan hausing, untuk mengurangi internal leakage dipasang side plate yang memanfaatkan sebagian pressure discharge untuk dialirkan ke sisi suction melalui V- groove yang berfungsi sebagai balancing pressure. 

➤Internal Lingkage Piston Pump atau Motor

Adalah internal lingkage yang terjadi pada celah antara piston dan cylinder barrel, atau bidang kontak cembung antara cylinder barrel dengan pressure valve (plate) yang tidak rata.


4. Relief  Pressure Valve




Relief pressure valve adalah pressure maksimal yang ada di dalam system hydraulic yang dibatasi oleh main valve, pada saat control valve digerakkan tetapi actuator (cylinder / motor) dalam kondisi tidak bergerak, karena actuator (cylinder) sudah end strock ataau overload.

Relief pressure (Power train) pada pressure maksimal dalam system power train (T/M dan S/T) yag dibatasi oleh main relief valve, dan selalu terjadi standby presure sebesar relief pressure sehingga responsive (tidak terjadi delay) saat digunakan untuk mengenggedkan clucth.


5. Safety Pressure Valve 

Safety pressure valve adalah pressure maksimal yang terjadi dalam sistem hydraulic antara control valve dan actuator yang dibatasi oleh safety valve, pada saat terjadi beban dari luar atau akibat pergerakkan actuator lainnya. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada actuator (cylinder / motor).


6. Cracking Pressure (Main relief valve)

Cracking pressure adalah nilai besarnya pressure pada saat awal valve mulai membuka, yang nilai pressurenya diatas nilai dari kekuatan tension spring valve. Cracking pressure bisa berubah dengan cara dilakukan adjusting secara manual. 



Cracking presure (Bypass valve filter) akan membuat terjadi perbedaan antara sebelum dan sesudah filter, apabila terjadi kebuntuan pada filter dan pressure melebihi cracking (tension spring) maka bypass valve baru akan terbuka.


7. Setting Pressure

Setting pressure adalah hasil dari pembacaan / pengukuran pada pressure gauge saat control lever attachement digerakkan, sedangkan actuator (cylinder atau motor) dalam kondisi tidak digerakkan. Nilai dari setting pressure dapat bervariasi, hal itu disebkan oleh flow pada discharge pump atau adanya perbedaan sudut pump.


8. Shuttle Valve




Shuttle valve berfungsi untuk mengarahkan aliran flow ke sistem line, valve ini mempunyai 3 port dimana 2 port input dan 1 port output. Pada shuttle valve terdapat boll yang berfungsi untuk menutup dan membuka jalur line menuju ke sistem berdasarkan dari arah input flow oli.


9. Directional Control Valve




Directional valve adalah kumpulan dari valve hydraulic yang disusun menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mengarahkan jalur oli flow ke actuator dengan kotrol gerak baik secara mekanikal maupun electronik (selenoid).


10. Oriffice



Orifice berfungsi sebagai penghambat laju oli hydraulic digunakan untuk menaikkan pressure input dan menurunkan pressure output. Pada umumnya orifice diterapkan pada attachement guna mendapatkan pergerakkan attachement yang lebih smooth.


12. Pressure Reducing Valve



Pilot relief valve berfungsi untuk mengatur jumlah oil flow output berdasarkan besarnya pressure dari line output. Apabila pressure line output lebih besar, maka valve akan menutup dan oli dari input pump akan terputus. Hal ini beguna melidungi attachement dari kerusakan dari pressure berlebih.


13. Squence Valve



Squence valve berfungsi mengatur kecepatan putaran dari motor hydraulic berdasarkan besarnya pressure dari line main pump. flow dari squence valve dapat adjust secara manual untukmendapatkan kecepatan putaran motor yan diinginkan.


14. Hydraulic Line Symbols




Komentar