Istilah Dalam Excavator, Bulldozer, Drilling & Big Digger
Istilah Dalam Excavator, Bulldozer, Drilling dan Big Digger Secara Teknis
Berikut ini adalah istilah teknis yang umum dipakai dalam alat berat seperti excavator, bulldozer, drilling dan big digger.
1. Travel Speed (Excavator, Drilling. Big Digger)
A. Travel speed idle adalah pengukuran waktu yang diperlukan oleh track link dalam melakukan 5 X putaran.
- Cara Pengukuran : Naikkan salah satu track link pada unit dengan posisi Boom lower dan putar track link 1 X kemudian ukur waktu yang diperlukan oleh track link dalam melakukan 5 kali putaran berikutnya. Ukur dalam Rpm Engine High Idle dan Low Idle.
B. Travel Speed Actual adalah pengukuran pada waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak 20 meter.
- Cara Pengukuran : Jalankan unit pada kondisi jalan yang rata, datar dan kering sejauh 10 meter. Kemudian ukur waktu untuk menempuh jarak 20 meter berikutnya. Ukur dalam Rpm Engine High dan Low Idle.
2. Swing Drift (Excavator, Big Digger)
Swing drift adalah pergeseran pada posisi upper structure terhadap lower structure saat unit diparkir pada sudut kemiringan 15० dengan posisi upper structure menyilang 90० terhadap lower structure dan attachement dalam posisi diangkat. Pastiakan pergeseran tidak boleh terjadi dan lakukan pengukuran setelah 5 menit, hal ini digunakkan sebagai indikasi kemampuan swing brake clutch (tingkat keausan brake clutch dan tension spring).
3. Travel Deviation (Excavator , Drilling, Big digger)
Travel deviation adalah suatu penyimpangan dari arah travel (berbelok dengan sendirinya) yang terjadi pada saat unit dijalankan maju atau mundur dengan lurus. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan putaran pada kedua sisi kanan dan kiri track link.
➤ Faktor Penyebab :
- Mekanikal : Terdapat jumlah track link yang berbeda (track linksudah pernah dipotong) atau kekencangan pada kedua sisi track link tidak sama.
- Hydraulic : Disebakan adanya perbedaan jumlah flow oli yang memutar travel motor akibat internal linkage atau pilot pressure pada salah satu motor.
4. Total Hydraulic Drift (Excavator, Big Digger)
Total hydraulic drift adalah kecepatan penurunan dari attachement yang di ukur dari ketinggian teeth bucket terhadap permukaan tanah selama 15 menit, kondisi attachement pada posisi Full Boom Rise, Full Arm Out dan Full Bucket Curl satu sisi.
5. Track Gauge
Track gauge adalah jarak ukur antara titik tengah dari track shoe sebelah kanan dan track shoe sebelah kiri.
6. Permisible Water Depth
Permisible Water Depth adalah batas kedalaman air saat unit beroperasi pada medan berair yaitu pada garis tengah dari carrier roller. Pada saat menjalankan unit keluat dari dalam air, jika sudut kemiringan unit melebihi 15० dan bagian belakang upper structure akan masuk terendam ke dalam air.
7. Single / Duble Stage Main Relief (Excavator)
Pengertian single / double stage main relief adalah relief valve yang mempuyai 2 tingkatan setting pressure ( 1 = 320 kg/cm², 2 = 350 kg/cm²) yang bertujuan untuk meningkatkan tenaga (power) attachement. Agar speed attachement dapat terjaga maka sudut pompa hydraulic akan dipertahankan dengan mencancel CO valve.
8. Time Lag
Pengertian time lag adalah keterlambatan waktu pergerakkan attachement setelah cylinder end srocke atau mendapat benturan sebagai indikasi kemampuan respon terhadap perubahan beban atau pressure yang mendadak, pada saat control valve digerakkan.
9. Hydraulic Stall Speed
Hydraulic stall speed adalah putaran saat engine pada saat hydraulic system di reliefkan.
10. Hydraulic Idler Cusion (HIC)
Hydraulic idler cusion adalah system peredam kejut pada komponen undercarriage saat mendapat beban kejut dari arah depan (idler) dengan menggunakan mekanisme cylinder hydraulic yang dihubungkan oleh accumulator. Accumulator di isi dengan gas nitrogen yang akan menyerap bebean kejut atau kenaikkan pressure secara tiba-tiba dengan kemampuan menyusut dan memulai tanpa terjadi kenaikkan temperature.
11. Brake Performance
Brake Performance adalah kemampuan dari brake clutch dengan cara melakukan stall Torque Converter Stall, T/C harus stall saat speed F2. Kekuatan tension spring, tingkat keausan pada disc-plate, penyetelan brake lingkage & potentiometer akan berpengaruh pada performa brake.
12. Stator Clucth Pressure
Stator clucth pressure adalah pressure oli yang digunakkan untuk mengengagedkan stator clucth pada T/C, besarnya pressure akan diatur oleh stator modulating valve sebesar 27±1 kg/cm² sihingga kenaikkan pressurenya dapat diatur secara bertahap yang bertujuan untuk mengurangi kejutan.
Komentar
Posting Komentar
Komentar Dengan Bijak